Kamis, 19 April 2012

Cerita dan Nama Interfold (2)


--- Kelas 2 ---
Di kelas 2, jumlah siswa dikelasku berkurang. Jumlah awal 35 menjadi 30. Beberapa teman-temanku yang dulu duduk dibelakang sudah keluar dari kelas Inter. Dan aku sudah tidak duduk dibangku paling belakang lagi. Kami dikelas memang semakin akrab, tapi kelas kami selalu terdengar gossip yang tidak enak. Dikelas kami, digosipkan menjadi kelas IPS 3, kelas paling nakal dan banyak lagi lainnya. Tapi itu tidak merobohkan semangat kami yang akan mengikuti ujian Internasional di Yogyakarta. Sounds great, right!??!
                “Woy! Teman-teman siapa aja yang mau ikut ke jogja?”, Tanya widi si ketua kelas. “Tulis dikertas!” perintahnya. Widi memang sosok pemimpin cewek dikelas, selain gayanya yang berwibawa, dia juga salah satu penggemar berat VIERRA Band.
Kehidupan kami dikelas bagaikan tinggal dirumah sendiri, mulai dari kekeluargaan sampai barang-barang keluarga.
Malam hari keberangkatan ke jogja.
Seharusnya malam itu adalah malam paling menyenangkan karena kita sekelas akan pergi kejogja. Tapi tidak, soalnya beberapa teman kami tidak dapat ikut karena beberapa hal. Dan itu membuat kami sedih. Diperjalanan kami terus menyayangkan ketidakberangkatan mereka. Tibanya di Yogyakarta..
Dibandara kami dijemput oleh guru dari SMA yang akan kami tempati ujian. Kami disuguhi makanan karena perjalanan yang jauh cukup membuat kami lapar. Dan hal lucu terjadi.
                “Sstt, hey, katanya kita harus ngambil secukupnya”, kata salah satu cewek.
                “Iya, soalnya ada kejadian memalukan tahun kemarin”, tukas cewek yang lain.
                “Katanya kakak kelas kemarin mengambil makanan yang sangat banyak, tapi karena tidak sesuai selera lidahnya, makanannya tidak dimakan, jadi sisanya dimakan sama guru SMA Jogja”, sambung cewek yang lain.
                “Wah kasian banget ya.. Woy! Teman-teman ingat tuh cerita dan pesan pak Sugiono”, tegas seorang cewek.
Sesampainya di rumah makan.
                “Oh ternyata rumah makan padang”, kataku dalam hati. “Tapi pedes gak ya?”, khawatirku.
                “Eh, ngantri oy”, kata teman cowok.
                Hoh, aku hanya bisa menghela nafas melihat semua makanan warnya merah-kecoklatan. Setelah mengambil beberapa lauk yang tidak berwarna, aku menuju tempat duduk. Tempatnya cukup nyaman, disekeliling dinding dipenuhi kaca besar. Dasar cewek bawaannya ngaca!
Tiba-tiba aku melihat sekelompok anak laki-laki terbahak-bahak melihat kelakuan agi. Aku tahu penyebabnya. Ternyata Agi dengan santainya mengambil 2 pack Yakult yang ada ditempat minuman dingin.
                “Woy! Ngapain kamu ambil Yakult sebanyak itu? Huahahah”, tanya cowok yang berusaha ngomong sambil menahan tawanya.
                “Kalau mau, nih ambil aja”, jawab Agi.
                “Eh gak penting banget lu”, jawab cowok yang lain.
Semuanya terkekeh melihat Agi. Dan tak lama kemudian, kami kembali ke mobil.
Diperjalanan, aku terpukau dengan lingkungan orang jawa. Hari itu adalah pertama kalinya aku menginjakkan kakiku di Pulau jawa dan sekaligus melihat keramahan mereka. Setibanya di asrama..
                “Copppp!!! Hey ini kamarku”, teriak beberapa cewek.
                “Aku disini”, tukasku. Sekali lagi, aku bersama temanku yang sudah sekelas dari SMP, yah Ade karetan, aku sekamar sama dia bersama dengan Dipta.

Selama beberapa hari, tempat tinggalnya nyaman, walaupun tampaknya agak seram. Sempat juga beberapa waktu, ada teman yang merasakan kejanggalan dan keanehan. Tapi selama disana aku merasa baik-baik saja, apalagi disana ada wifi  gratis!! Haha itu adalah fasilitas yang paling keren. Tapi sayangnya, perlu berjalan cukup jauh dari kamar agar bias dapat jaringan yang bagus, selain itu butuh waktu yang tepat. Maksudnya, kita baru bisa berburu wifi ketika murid-murid di tempat itu pulang. Soalnya, berhubung asrama yang kita tempati adalah sekolah teknik makanya kita kurang bias bebas di pagi hari. Dan aku putuskan, akan lebih bebas jika dimalam hari.
                “Oy, maknafet! Aku minjam laptop buat online ok!”, tanya wahyu.
                “Em! Tapi nanti aku juga mau online”, jawabku.
                “Kamu cari laptop lain aja”, tukasnya belagu sambil berlalu.
                “Oy!oy! itu laptopku! Ish !”, teriakku kesal. “Siapa sih yang punya laptop?!?”, sambungku kesal.
Selanjutnya,
                “Hoy! Balikin laptopnya sekarang”, mintaku.
                “enak aja lu! Yang bawa siapa? Itu lu juga bawa kan”, jawab wahyu.
                “huh! Dasar! Awas lu”, kesalku dalam hati.
Kemudian Mail datang.
                “Woy kalian lagi ngapain?” teriak mail dari kejauhan.
                “Lagi online lah, ngapain lagi?” jawabku.
                “Sinyalnya kuat gak?” kata mail.
                “Kalu gak da lu kuat”, sindirku.
Itulah hiburan lain selama malam hari di asrama. Selain itu, kami juga jalan-jalan ke beberapa daerah wisata di pagi dan siang hari dan malam harinya kami berpencar ketempat yang kami mau masing-masing. Sampai hari ujian pun tiba, kami belajar lebih serius tiap malamnya.

2 bulan pun telah terlewati tanpa terasa, dan kami pun pulang ke palopo. Dan sebelum meninggalkan kota ramah Jogja, kami sempat merekam beberapa kejadian, dan berpamitan dengan teman-teman yang kami jumpai disana.


--- Kelas 2 ---

0 Comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.